Pendidikan sebagai media menjadi Insan Kamil

Minggu, 13 Desember 2015

DONGENG

Nindi, Lebah Pengganggu
Nindi lebah terkenal sebagai lebah yang suka mengganggu kawan-kawannya, salah satunya adalah Rien kupu-kupu dan teman-temannya. Di saat Rien Kupu-Kupu menikmati indahnya mawar dan melati di istana bunga milik Pak Dirman, tiba-tiba Nindi lebah menabraknya, akhirnya Rien Kupu-kupu terjatuh dan Nindi lebah tertawa serta meninggalkannya seorang diri.
“Rien…Kenapa kamu disitu?” Tanya Nana Capung.
“hmmm…tadi aku keasyikan bermain jadi menabrak Nindi, aku terjatuh’” jawab Rien.
Rien menyembunyikan kenakalan Nindi Lebah, karena Rien tidak mau mencari musuh dan masih menginginkan persahabatan yang baik antar sesama.
“Nindi? Di mana dia sekarang? Aku juga sedang mencarinya” Tanya Nana penasaran.
“sudah pergi kayaknya dia buru-buru” jawab Rien lugu.
“waaah… sudah pergi padahal aku lagi mencarinya” sedikit kecewa
“oh iya, kamu gimana gak papa kan? Apa ada yang luka?”
“tanganku terkena duri, sayapku juga sedikit sobek” jawab Rien agak sedih.
“ya sudah kamu jangan sedih. Nanti akan Nana antar pulang,” Ucap Nana lembut.
“Sekarang ja yuk, Ku antar Pulang, hari sudah mulau gelap, bentar lagi kayaknya hujan”
“terima kasih Nana”
Keesokan harinya, Rien menemui Nana di rumahnya, Rien membawa bermacam-macam makanan, tidak lupa Rien juga mengajak teman-temannya untuk ke rumah Nana, Rien mengajak Nana bermain-main di istana Melati dekat rumahnya. Nana sangat bahagia bisa bermain bersama Rien dan teman-temannya.
Setelah bermain, terbang tinggi kesana-kemari mengelilingi istana melati, mereka semua berkumpul dan berteduh di bawah bunga matahari, mereka beristirahat sebentar menikmati bekal makanan yang telah dibawa oleh Rien.
Di saat menikmati makanan yang lezat, Rien teringat Nindi lebah. Hari ini Rien dan teman-temannya tidak melihat si Nindi.
“Nindi kemana ya teman? Hari ini aku belum melihatnya”, Tanya Rien tiba-tiba.
“paling dia lagi asyik mengganggu teman-teman kita yang lain,” jawab Tia kupu-kupu.
“maksudnya? Mengganggu?,” Rien penasaran.
“begini Rien, sebenarnya Nindi itu lebah yang nakal, dia suka mengganggu kita saat di istina bunga, jadi kalau dia tidak terlihat disini pasti dia lagi di istana lain dan sedang asyik mengganggu teman kita, aku yakin pas kamu jatuh kemarin, bisa jadi dia sengaja menabrak kamu bukan karena buru-buru,” jelas Nana.
“Bagaimana kalau kita beri pelajaran, kita kerjain dia, biar dia nggak suka mengganggu lagi,” usul Tia.
“Jangan, bukankah kita berteman, kita tidak boleh membalas kenakalan Nindi dengan kenakalan juga, ayo kita ingatkan dulu tapi nggak harus dengan kenakalan, kita bisa mengajaknya main bersama besok pagi gymana?”
“Hmmmm..setuju dech” jawab mereka kompak.
“sebentar teman, sebenarnya si Nindi lagi sakit, kemarin lebah terluka, dia terkana kayu yang dipukulkan Pak Dirman kepadanya karena anak Pak Dirman terkena sengatan Nindi, saya rasa dia sekarang lagi terbaring di kamarnya, “jelas Tata Capung.
“hmm, kalau begitu kita besok ke rumahnya saja, bagaimana teman-teman?,”
“setuju..” jawab para binatang kompak.
Keesokan harinya, Rien, Nana dan teman-teman yang lain mendatangi rumah Nindi, tidak lupa mereka membawa makanan kesukaan Nindi dan makanan yang lainnya. Nindi sangat senang sekali melihat teman-teman yang sering diganggunya datang ke rumah.
“terima kasih ya teman-teman atas kedatangannya, aku juga minta maaf karena sering menggganggu kalian saat berada di istana bunga, maafin aku ya?” ucap Nindi sambil mengulurkan tangannya kepada tean-temannya satu persatu.
“Kita semua sudah memaafkan kamu, tapi kamu harus janji kepada kita semua,jangan suka mengganggu lagi, dan berjanjilah untuk bisa membangun ketenteraman di negeri ini”. Ucap Rien mewakili teman-temannya.
“Iya aku janji” jawab Nindi bersemangat.
Kini Nindi tidak nakal lagi, dia tidak suka mengganggu teman-temannya, dia sering membantu teman-temannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar