Pendidikan sebagai media menjadi Insan Kamil

Kamis, 31 Desember 2015

Di Akhir Desember

perjalanan kemarin adalah masa lalu
perjalanan sekarang adalah taqdir
perjalanan esok adalah proposal "hakikat taqdir "

masa lalu,
tak mungkin terulang kembali
menjadi pelajaran dan pengalaman
sebagai landasan perbaikan
menuju masa mendatang
namun,
meski tak terulang,
masih perlu menengok sebentar saja
untuk menjadi lebih baik
tidak berlama-lama dengan masa lalu
tidak berlama - lama berumbu dengan penyasalan
seperti saktah dalam al quran,
berhenti sejenak
mengambil hikmah, yang
terpendam


taqdir,
tertulis di lauh Mahfud_Nya
diketahui saat hari itu tiba
bukan menunggu taqdir
namun,
berjalan beriringan bersama taqdir
dari sebuah proposal
ku temukan taqdir
doa, usaha dan tawakkal
membawa pada taqdir Ilahi, yang
penuh keberkahan..
berlari, berjalan, terjatuh
liku-liku yang tak pernah lepas
menuju taqdir
dan
saat ini,
aq bersama taqdir
di pertigaan puisi
di antara senja
di akhir tahun
aku masih di Kota Satria

proposal,
tentang recnana
dalam pikiran manusia
mendasar pada ide dan rasio
tentang idealitas sesorang
tak sepernuhnya sesuai realitas,
ingat
Allah Pemegang segalanya
kuasaNya penuh rahasia
tetap istiqomah
menuju lebih dekat dengan Allah
Yang Terkasih dan Penyayang




Tidak ada komentar:

Posting Komentar