bersama embun pagi, yang
menyapa mentari
kuncup mawar tersipu malu

mengepakkan sayap
di antara duri
tentang sebuah nama
yang,
masih misteri
di balik taqdir
yang
tertulis,
di lauh mahfudz Ilahi
ku kirimkan
bait-bait puisi
di setiap
pertemuanku
dengan Sang Pemilik Semesta
dan,
aku bermunajat
kepada_Nya
tentang Kamu dan Aku
Menjadi Pembangun surga
yang
dirindukan Kita
Purwokerto, 20 Desember 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar